Melompat Lebih Tinggi

Sunday, January 29, 2017

Kutinggalkan Semua Demi Dia



Pagi ini hati saya bergetar diiringi lantunan talbiyah yang perlahan – lahan menusuk kalbu semakin tajam, hingga tak terasa mengantarkan signal ke pelupuk mata dengan teriring tangis tergugu penuh haru. Setelah sekian lama menunggu dengan jadwal keberangkatan yang diundur - undur akhirnya hari ini resmi berangkat untuk memenuhi panggilanNya, saya ikrarkan dalam hati dan jiwa saya bahwa perjalanan saya kali ini untuk menghadap Dia, dzat yang telah melimpahkan seluruh nikmat untuk saya, Astagfirullahaladziim Subhanallah walhamdulillah walaa ilaaha ilaallah Allah akbar laa haulaawalaa kuata ilaa billah. Terucap pula amanat – amanat kepada semua yang saya tinggalkan, meminta agar semua mengikhlaskan kepergian saya kali ini, maka saya ikrarkan dalam hati dan segenap jiwa saya bahwa saya siap meninggalkan semua demi Engkau ya Allah. Labaikallahuma labaik labaikalaa syarikalakalabaik innalhamda wani’matalak walmulk laa syarikalak (Saya penuhi panggilanMu ya Allah….), hanya itulah yang selalu terucap dari hati dan bibir saya.
Sepanjang perjalanan dalam bus, talbiyah terus menggema dikumandangkan para Jemaah tamu Allah, terasa penuh haru dengan tangis yang tak terbendung lagi, saya penuhi panggilanMu ya Allah. Tak terasa kami telah sampai mendekati bandara dan kami dipersilahkan untuk beristirahat dan sholat dzuhur di sebuah hotel kawasan bandara. Setelah sholat kami diberi kunci kamar masing – masing karena pesawat yang akan kami tumpangi mengalami delay jadi kami diberikan tempat untuk beristirahat. Malam pun tiba hati para jamaah menjadi gundah timbul pertanyaan dalam setiap hati para jamaah “apakah keberangkatan akan ditunda lagi, tapi kenapa harus memberangkatkan kami sampai ke bandara jika belum pasti berangkat ?”. malam itu bapak presdir travel tersebut mendatangi kami dan memberikan kabar buruk bahwa uang fullpayment tiket para jamaah dibawa kabur seorang broker yang sudah ia percaya alhasil kami tidak bisa berangkat dengan pesawat tersebut.
Para jamaah sedih dan bingung harus melakukan apa dan tidak berani mengabari keluarganya, termasuk saya yang mengambil keputusan untuk me-non-aktifkan ponsel, bagusnya dari dulu jika saya pergi kemana – mana saya tidak pernah mengabari siapapun sebelum sampai di tempat tujuan, jadi aman untuk saya. Semakin hari ketidak jelasan dari pihak travel membuat kami resah meski kami yakin kami akan berangkat karena terlihat dari pihak travel pun mengusahakan dengan sekuatnya untuk membeli tiket para jamaah dengan menggadaikan mobilnya dan sebagainya, tetapi ada saja keluarga jamaah yang sampai suudzon dengan mengatakan bahwa travel ini adalah penipu dll, astagfirullahaladziim begitu kejam fitnah itu, saya saja tidak sampai hati mengatakan hal demikian karena saya tidak bisa membantu apa- apa, dalam hati saya dan salah satu ibu yang sekamar dengan saya mengatakan bahwa jika seandainya kami punya uang sebesar itu kami akan serahkan pada pemilik travel untuk membeli tiket jamaah, diganti syukur tidak diganti pun tidak masalah karena sudah niat ibadah. Bagaimana bisa mengatakan hal buruk seperti itu melihat wajahnya saja sudah iba, jika kondisinya terbalik kita yang mengalami musibah itu apa yang akan kita lakukan, demi Allah, Allah akan mengangkat derajatnya lewat ujian ini. Aamiin.
Setelah dikabari kami akan berangkat besok dengan maskapai penerbangan internasional yang telah dibooking kami merasa lega, kami semua ikhlas dengan ujian ini apalagi saya yang dari rumah pun sudah berikrar saya tinggalkan semuanya demi Dia, maka saya rela apapun ujiannya untuk menemui Dia . kami semua mengintrospeksi diri, apakah ada harta kami yang tidak halal, atau apa yang mungkin Allah belum ridho menjadikan kami sebagai tamuNya. Siang hari kami kedatangan keluarga dari pasangan ibu dan bapak tua jamaah yaitu anaknya yang membiayai keberangkatan orangtuanya tersebut, dia merasa tidak nyaman dengan berita yang dia dapatkan bahwa orang tuanya belum berangkat ke tanah suci, dan dia mengunjungi orangtuanya dengan sedikit marah pada pihak travel, namun sebelum bertemu dengan pihak travel orang tuanya memeluk dan menenangkan sang anak memintanya untuk mengikhlaskan semua yang terjadi karena bisa jadi ini adalah ujian untuk semua jamaah bukan hanya pihak travel. Orang tua itu bilang “ nak kamu jangan marah, mungkin ini ujian untuk ibu yang dari dulu mengurus kamu dan adik – adik kamu sehingga ibu selalu menunda – nunda sholat ibu, dan sekarang Allah menunda keberangkatan ibu untuk menemuiNya menjadi tamuNya “ nasihat ibu tersebut membuat para jamaah yang lain tergugu karena tidak ada seorang pun diantara kami yang belum pernah tidak menunda sholat kami selama kami hidup. Astagfirullah, kemudian sang anak menangis dipangkuan ibu dan ayahnya menyadari bagaimana waktu sang ibu dan ayahnya membesarkannya dan Allah sungguh maha penyayang, sang anak tidak jadi marah dan hanya menanyakan kepastian keberangkatan besok. Alhamdulillah semua akhirnya bisa menerima ujian ini dengan baik.
Tibalah keberangkatan kami menuju tanah suci, talbiyah tak pernah berhenti dikumandangkan tangis yang mengharu biru dari semua jamaah membuat hati saya kembali bergetar dan bibir kelu mengucap syukur yang tiada tara bagi kami yang akhirnya bertolak dari bandara Soekarno Hatta ke Madinah dengan maskapai penerbangan Oman Air yang sebelumnya transit di Muscat - Oman. Setibanya di Madinah kami disambut oleh pihak travel yang bermukim disana untuk menuju hotel. Ucapan selamat datang dari pihak travel membuat kami terharu karena diingatkan kembali perjalanan dan berbagai ujian menuju ke tanah suci akhirnya kami sampai di kota Madinah, kota rasulullah berhijrah dan akhirnya dimakamkan di kota tersebut. Tak terasa berlinangan air mata para jamaah terharu menjadi tamu rasulullah yang begitu mencintai umatnya hingga sampai akhir hayatnya yang disebut adalah umatnya. Allahummasholiala Muhammad SAW.
Pagi buta kami sudah bergegas menuju masjid Nabawi, masjid terbesar di kota Madinah dimana terletak makam baginda nabi besar Muhammad SAW dan kedua shabatnya Abu Bakar As Shidiq dan Umar Bin Khotob RA. Suara adzan pertama yang mendayu indah ditelinga menggerakkan kami menuju masjid meski dalam cuaca dingin membeku tak menyurutkan niat kami semua untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah. Subhanallah walhamdulillah begitu indah masjid nabawi ini, hati saya bergetar penuh haru tak terasa pipi telah basah dengan air mata melihat pemandangan menakjubkan dengan pilar – pilar indah dan keramaian jamaah dari seluruh penjuru negeri berbaur melaksanakan sholat di masjid nabawi. Sulit rasanya untuk menggambarkan bagaimana perasaan saya kala itu, tak bisa membendung air mata atas nikmat Allah yang sudah bersedia memanggil saya untuk menginjakkan kaki di tanah ini, Ya rasulullah saya datang berkunjung ke rumah mu ya rasul, salam dari para sahabat dan keluarga, kami adalah umatmu ya rasul. Semoga rahmat selalu tercurah untukmu ya rasulullah.
Kota Madinah memiliki suhu yang lebih dingin apalagi dimusim dingin seperti sekarang, merupakan tanah yang subur dengan berbagai pohonan bisa tumbuh menghijau terutama pohon kurma, disini pula terdapat kebun kurma berdekatan dengan masjid Quba, masjid pertama yang dibangun oleh rasulullah dan para sahabat pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi, sekitar 5 km disebelah tenggara kota Madinah. Masjid ini memiliki keutamaan dalam sejarah islam yang dibangun dengan asas ketakwaan dan keimanan yang kuat, sehingga Rasulullah SAW pun bersabda : “Barang siapa yang telah bersuci ( berwudhu di rumahnya) kemudian mendatangi masjid Quba lalu sholat didalamnya dua rakaat, maka baginya sama dengan pahala umrah “ (Sunan ibn Majah, no 1412).
Masyarakat kota Madinah terkenal dengan keramahannya dan senang bergaul terbukti ketika nabi hijrah pertama kali beliau disambut dengan keramahan penduduk kota ini bahkan ada sebuah desa yang semua penduduknya sudah masuk islam sebelum Nabi datang, subhanallah. 
Malam hari kami dipandu oleh pihak travel untuk berkunjung ke Raudhah yaitu taman surga yang terletak di dalam masjid Nabawi dan memiliki keutamaan dan kemuliaan. Sehingga menjadikan shalat yang dilakukan disana seakan – akan ia telah duduk di taman dari taman – taman surga dan berpahala banyak. Saking mulianya tempat ini yang datang untuk melaksanakan sholat pun bukan main banyaknya, sehingga dijadwalkan bagi laki – laki di siang hari dan perempuan di malam hari. Meski sudah di jadwalkan ternyata tetap saja berdesak – desakan hanya tidak bercampur perempuan dan laki – laki. Alhamdulillah dengan bantuan para jamaah dan pengurus Raudhah saya mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan sholat dan berdoa di Raudhah ini, semoga Allah berkenan dengan semua yang saya panjatkan. Aamiin.
Hari – hari kami lalui dengan penuh perjuangan dengan cuaca yang asing tapi tak pernah bosan kami memandang dan berkunjung ke masjid ini bahkan saya sendiri malas pulang ke hotel dan lebih banyak menghabiskan waktu di masjid, kadang sambil melihat dan menyimak anak – anak yang sedang murojaah atau setor hafalan Al-Quran setiap sore lucu dan menggemaskan, menakjubkan pula. Mashaallah, selain itu ada juga versi dewasanya ibu – ibu sambil membawa anaknya tetap setor hafalan mereka, rasanya tidak ada alasan tidak ada waktu menghafal hanya karena mengurus anak, subhanallah. Saya datang dari Indonesia cukup bangga karena salah satu guru ngaji di masjid ini adalah orang Indonesia apalagi beliau datang dari Banten.
Semua rangkaian kunjungan kami ke rumah rasulullah dan kotanya telah kami laksanakan, walau dengan berat hati kami harus meninggalkan kota yang damai ini dan kami harus mengikhlaskan salah satu Jemaah di rumah sakit karena harus diberi perawatan yang extra, terlebih di usianya yang sudah tua. Kami bertolak dari Madinah menuju Makah dengan perjalanan selama kurang lebih 6-8 jam dan kami mengambil Miqat di masjid cantik Bir Ali yang ditunjuk langsung oleh Rasulullah sebagai masjid tempat mengambil miqat bagi Jemaah umrah dan haji dari madinah terletak di perbatasan Makah dan Madinah. Di masjid Bir Ali inilah kami mengambil miqat, melaksanakan sholat untuk berumrah, maka mulai dari sinilah peraturan dan larangan – larangan yang bisa membatalkan umrah di hindari.
Bismillahirrahmanirrahim, saya sambut panggilanMu ya Allah untuk berumrah. Mulailah talbiyah kembali menggema selama perjalanan dari Madinah ke tanah Haram, tak terbendung lagi air mata dan getaran hati yang tak pernah redup mengagungkan namaNya, memenuhi panggilanNya. Labaikallahumma labaik labaikala syarikalakalabaik iinal hamda wani’matalak walmulk laa syariikalak ( saya sambut panggilanMu ya Allah……). Mata yang tak pernah bosan dengan kejutan – kejutan Allah dengan pemandangan yang tidak ada di Indonesia berupa gunung – gunung batu yang subhanallah indah bukan main, mengingatkan saya kembali dengan film – film masa hijrah dan peperangan rasulullah dan para sahabat. Betapa hebatnya mereka dalam terik berjalan mengendarai unta bergantian menuju Madinah dengan jarak tempuh kurang lebih 500 km dengan medan gunung batu yang curam dan padang pasir yang terik, Mashaallah kami junjung pengorbanan dan perjuanganmu wahai rasul.
Setibanya di tanah suci Makah kami disambut pihak travel di kota makah dan langsung menuju hotel untuk beristirahat karena pukul 2 dini hari waktu Makah kami akan melaksanakan ibadah umrah yang pertama. Setelah kami beristirahat dan berwudhu kami semua menuju masjid Haram untuk melaksanakan umrah, rasanya sulit sekali membendung air mata yang tak pernah berhenti ketika hati dan lidah mengucap talbiyah dengan segenap jiwa. Saya sambut panggilanMu ya Allah…. Sampai tiba di masjid Haram, saya yang bertubuh kecil mungkin melihat rumah Allah lebih terbelakang disbanding mereka yang telah lebih dulu, tak bisa dijelaskan bagaimana rasanya memandang langsung Baitullah, pusat kiblat seluruh umat islam di dunia, bergetar sampai ke ubun – ubun, meleleh rasanya tak terperi, Astagfirullah, subhanallah, walhamdulillah walaa ilaa ha ilallah Allah Akbar, laa haula wala kuata ila billah, saya sambut pangilanMu ya Allah, saya penuhi panggilanMu ya Allah… terima kasih sudah bersedia mengundang saya untuk menjadi tamuMu ya Rabb, itulah yang terlantun dalam isak tangis saya menapaki tanah haram dengan segala pengharapan doa dan permohonan ampun kepadaNya. Subhanallah Indah sekali masjidnya yang agung. Selama di Haram mata ini tak pernah berhenti menangis, mengakui semua dosa yang pernah saya perbuat, mengucap syukur penuh kebanggaan dengan mengharu biru karena ini bukan undangan dari gubernur ataupun presiden lagi yang mengundang, Allah Aza wazala yang mengundang rajanya seluruh alam ini, Mashaallah, Subhanallah.
Setelah melaksanakan tawaf 7 kali mengelilingi Kabah, saya dibimbing untuk melaksanakan sholat sunah dibelakang makam nabi Ibrahim dan meminum air zam – zam. Kemudian saat akan melaksanakan sa’i saya dan ibu sekamar saya tertinggal jamaah lain yang akhirnya saya berinisiatif untuk melaksanakan sai sendiri, berharap akan bertemu dengan jamaah lain, tapi kami tidak bertemu karena ternyata kami berbeda tempat sai. Setelah selesai melaksanakan sai 7 putaran dari shafa ke marwah, kami melakukan tahalul yaitu memotong rambut sebanyak 7 lembar dan sholat sunah. Sebelum kami sholat sunah kami bergegas mengambil air wudhu, ketika berwudhu akhirnya kami dipertemukan kembali dengan para Jemaah yang lain. Alhamdulillah umrah pertama kami selesai. Semoga ibadah kami diterima Allah SWT.
Keesokan harinya acara bebas dari pihak travel tidak ada acara, maka saya memiliki waktu untuk bertemu dengan teman sekolah saya yang bekerja di salah satu hotel disana. Akhirnya bertemu juga karena tidak sulit untuk menemukan point di sekitar masjid Haram, dia membantu saya pergi ke pasar padahal saya tidak punya uang waktu itu saya belum gajian dan teman saya meminjamkannya untuk membeli barang – barang titipan terutama kurma muda bubuk untuk penyubur, mashaallah semoga berkah kawan. Selesai belanja, saya sholat di masjid Jin dekat dengan pasar . saya bertemu dengan wanita dari Pakistan cukup baik dan ramah sekedar berkenalan karena kami sama – sama pendatang. Setelah itu saya ditunjukan ke rumah kelahiran Nabi Muhammad SAW dan rumah saudagar kaya raya istri pertama sang nabi yaitu Siti Khadijah RA. Pulangnya saya mengiuti teman saya melalui masjid Haram dari arah utara sampaiah kami di hotel dan saya pun bergegas untuk ke masjid Haram kembali dan malam ini saya berniat untuk melaksanakan umrah kedua saya dengan mengambil miqat di masjid Tan’im tentu saja diantar teman saya karena masjid tersebut berada diluar kota Makah. Pada malam jumat ini saya melaksanakan umrah yang kedua saya, setelah melaksanakan umrah saya berusaha untuk ikut berebut mencium hajar aswad, subhanallah penuh sesak berdesakan , rasanya saya hampir mati disini, kerudung saya terlepas dan kerudung dalaman saya hilang entah kemana, saya pun terpisah dengan seorang pria asal Pakistan yang membantu saya sebelumnya. Di saat – saat inilah saya seperti kehabisan nafas dan saya berujar dengan lirih tanpa daya “ Ya Allah… jika saya harus mati disini, saya rela ya Allah”. Badan terasa lunglai dan akhirnya saya bisa keluar dengan lemas dan sedih karena saya gagal mencium hajar aswad.
Hari berikutnya saya dan para Jemaah melaksanakan city tour keliling kota Makah terutama ke Jabal Rahmah yaitu gunung kasih sayang dimana dalam sejarahnya gunung ini adalah tempat dipertemukan kembali nabi Adam AS dan Siti Hawa setelah dipisahkan dan diturunkan di bumi dari surga oleh Allah karena melanggar aturanNya. Allah Maha Rahman. Setelah kami melakukan city tour termasuk ke padang arafah dan masjid Jahranah yaitu salah satu masjid yang ditunjuk untuk mengambil miqat dan termasuk tempat mustajab diijabahnya doa – doa.
Setelah selesai rangkaian acara dari travel tinggal menuju besok untuk tawaf wada yaitu tawaf perpisahan. Saya cukup sedih mendengarnya karena ada beberapa yang belum terlaksana termasuk membadalkan umroh untuk orang tua saya dan mencium hajar aswad. Qadarullah keesokan harinya jadwal berubah, yang tadinya hari ini adalah terakhir di tanah haram berubah sampai besok. Subhanallah walhamdulillah, karena jadwal hari ini tidak jadi terakhir maka hari ini free tidak ada jadwal dari travel, akhirnya saya memutuskan untuk mengambil umroh badal untuk orang tua saya. Saya menghubungi teman saya yang bekerja di salah satu hotel di Makah yang katanya hari ini dia libur dan dia bersedia untuk mengantar saya mengambil miqat di Tan im. Sebelum dzuhur saya berangkat ke masjid Haram dan mencoba menghubungi teman saya, sayangnya teman saya tidak bisa dihubungi. Akhirnya saya berniat melaksanakan sholat dzuhur di masjid Haram, dengan berebutan tempat sholat di mushola Nisa di depan ka’bah sejajar dengan sisi hajar aswad. Alhamdulillah saya masih kebagian tempat disana, disebelah saya ada seorang ibu dari Pakistan berbicara pada saya, namun saya tidak mengerti bahasa Pakistan jadi beliau menggunakan bahasa isyarat kepada saya dengan maksud meminta uang dari saya dengan menunjuk selembar uang yang ada diselipan buku doa saya. Saya mengerti maksudnya akhirnya saya berikan uang itu dan beliau mendoakan saya, kemudian beliau meminta saya untuk menjaga tempatnya karena beliau ingin minum di belakang, sekembalinya beliau membawakan saya segelas air zam – zam. Saya berdoa untuk diberikan kekuatan lewat air zam – zam tersebut untuk bisa mencium hajar aswad.
Selesai sholat dzuhur saya langsung pamit kepada para jamaah terdekat saya menuju ke kabah, kemudian sholat di hijir ismail, setelah itu saya berjalan mendekati rukun yamani dan sampailah saya di sisi hajar aswad. Bismillah, dengan kekuatan tekad saya hari ini untuk mencium hajar aswad saya laksanakan, subhanallah saya seperti memiliki kekuatan super dengan berdesakan dan berebut jalan menuju hajar aswad, setiap kali saya terhimpit dan hampir kehabisan nafas saya berteriak dengan takbir ‘Allahuakbar” pada saat itu semua akan menoleh kearah sumber suara saya yang ternyata ada dibawah mereka karena saya kecil, mereka merenggang dan saya kembali bisa bernafas kemudian maju lagi, terhimpit lagi, takbir lagi, renggang lagi, maju lagi. Begitulah seterusnya sampai akhirnya saya mendengar ada seorang bapak – bapak yang sepertinya dari Indonesia berada dibelakang saya dan mengatakan “ mba nanti kalau ada kesempatan langsung masuk ya mba”, Alhamdulillah akhirnya ada kiriman perlindunganNya lewat bapak tersebut. Saya tidak bisa menoleh kebelakang dalam kondisi itu, jadi saya hanya menuju ke depan dan begitu ada celah untuk saya langsung masuk. Subhanallah walhamdulillah walaailahailallah Allahuakbar terisak tangis saya akhirnya sampai didepan hajar aswad dan pada saat saya menciumnya, saya tidak merasakan berdesakan atau berhimpitan. Damai rasanya, begitu harum mewangi sampai saya bingung mau berdoa apalagi setelah semua doa saya panjatkan, akhirnya saya mengatakan bahwa saya hanya mengiuti rasulullah saja “karena rasulullah menciummu maka saya mengikutinya”. Terdengar dari belakang bapak tersebut mengatakan “cukup mba” dan saya bergeser kebelakang. Subhanallah walhamdulillah akhirnya saya bisa keluar dari kerumunan orang – orang. Saya sujud syukur di depan pintu multazam penuh haru tapi anehnya tidak mengeluarkan air mata. Selesai sholat ashar saya mencari ibu pengemis tadi tapi tidak ketemu.
Akhirnya saya kembali ke hotel dan bergegas untuk mandi karena akan melaksanakan umroh badal untuk orang tua saya, ditemani teman saya menuju Tan im dan kembali ke Haram melaksanakan umroh untuk ayah saya, setelah selesai saya berniat untuk melaksanakan umroh badal untuk ibu saya akan tetapi karena sudah malam tidak adalagi bus yang menuju kesana akhirnya kami memutuskan untuk menyewa taxi pulang – pergi. Pada saat saya melakukan sai yang keenam saya sudah teller, mungkin hampir terjatuh di antara shafa dan marwah. Qadarullah, subhanallah walhamdulillah saya diberi minum oleh seorang tukang bersih – bersih air zam – zam dia mengatakan dalam bahasa arab yang maksudnya “ Hjjah minum dulu”. Saya tersenyum sambil bilang terima kasih dan melanjutkan sai saya sampai selesai dan tahalul kemudian sholat dan pulang dalam keadaan lelah dan penuh syukur. Begitu mulianya Allah yang selalu mengirimkan orang – orang terbaikNya untuk membantu saya dimana pun saya berada.
Hari terakhir di tanah haram kami melaksanakan tawaf wada yaitu tawaf perpisahan yang penuh haru sebagai tanda kami akan meninggalkan tanah Haram, dimana tidak ada satu jamaah pun yang tidak menangis kala itu dan memohon agar kami dipanggil kembali menjadi tamuNya, Aamiin. Setelah tawaf wada yang telah dijadwalkan oleh pihak travel selesai, kami pulang ke hotel karena setelah makan siang kami akan bertolak dari Makah ke Jeddah untuk melanjutkan perjalanan ke Indonesia. Sesampainya kami di Jeddah kami diberi waktu untuk berbelanja, ternyata setelah dari tanah haram di Jeddah yang seperti Jakarta saya masih dikejutkan dengan kebaikan orang setempat yang memberi saya minum gratis ketika saya sedang batuk, Allahuakbar… Malu rasanya saya yang penuh dosa tapi Allah tak pernah berhenti meberikan pertolonganNya lewat orang – orang terbaikNya dimana pun saya berada. Terima kasih ya Allah.
Kami beristirahat di Jeddah di masjid terapung laut merah untuk sholat dan makan malam di pantai laut merah tersebut, sampai akhirnya kami menuju bandara King Abdul Aziz Jeddah untuk kembali ke tanah air Indonesia tercinta dengan menyisakan rindu yang teramat dalam dan harapan untuk kembali ke tanah suci. Aamiin. Alhamdulillah selesai sudah perjalanan ibadah umrah saya kali ini. Terima kasih untuk pihak travel, pak ustadz dan semua crew yang telah memberikan kesempatan, bimbingan dan bantuan kepada saya selama menjalankan ibadah umrah, semoga Allah membalas dengan kebaikan dan keberkahan. Aamiin.
Sekian dan terima kasih.
Semoga bermanfaat untuk para sahabat baik perjalanan sebelum ke tanah suci dan saat berada di tanah suci serta bisa memotivasi semua untuk menjadi tamu Allah.
Pengorbanan harta dan tenaga kita tidak ada apa – apanya dibandingkan Kasih sayangNya kepada kita selama ini. Jangan khawatir, sungguh Allah maha kaya. Selamat berjuang !




Silahkan simak video perjalannya pada link berikut !

https://www.youtube.com/watch?v=wUe83_1N3bI&feature=youtu.be

https://www.youtube.com/watch?v=281UWuAt2Fo

https://www.youtube.com/watch?v=6Q8IG0ZaRZo


Desember, 2016

                                                                                                                                          Babay

Sunday, October 12, 2014

Seribu Cinta di Negeri Panda

Dibesarkan dari harapan – harapan yang kadang membuat saya tersenyum sendiri jika teringat mereka bercerita, memang sangat mengagumkan kisah hidup tak biasa yang saya alami. Berawal dari pelajaran kisah Nabi Musa yang dibuang oleh ibunya saat bayi karena ibunya mengharapkan sang anak tetap hidup, pelajaran ini diterapkan oleh emak saya saat saya lahir dan membuang saya dengan harapan saya tetap hidup karena sebelumnya anak-anaknya selalu meninggal. Alhamdulillah dengan Rahman dan RahimNya harapan itu terwujud.


Orang tua saya bukanlah orang yang berpendidikan tinggi, bahkan mungkin jauh dari yang namanya impian, tapi sepertinya dari kecil saya sudah hidup dengan penuh impian orang tua saya, meski mereka tak tahu arti dari apa yang mereka lakukan dan ucapkan saat saya masih kecil. Orang Banten terkenal dengan kata “Bukan Mental Perantau”, hal ini terbukti rata-rata orang Banten tak betah jika tinggal diluar daerahnya sendiri katanya karena ari-arinya dipendam di sekitar dapur, sehingga jika bepergian selalu ingin pulang.Wallahu’alam. Kebiasaan ini tidak diterapkan oleh orang tua saya saat saya lahir. Mereka menggunakan cara yang berbeda yaitu menggantung ari-ari saya di sebuah salang (tempat gantungan nasi zaman dulu) dibelakang rumah, dengan alasan agar ari-ari saya terbawa angin, ya ini harapan orang tua saya agar  kelak saya dapat  mengudara keliling dunia :) Aamiin. Perbuatan yang sederhana ini mengandung doa dan harapan yang tidak semua orang bisa percaya arti kekuatan doa, harapan, dan impian. Allah maha melihat dan mendengar karena impian yang tinggi adalah bagian dari keyakinan kita pada kuasaNya yang tak terbatas.  


Perjalannan saya kali ini kembali ke negeri Panda,  menunaikan sebuah hadist nabi besar kita Muhammad SAW.heee. segalanya dimudahkan oleh Allah SWT, mulai dari dokumen- dokumen yang lebih mudah saya dapatkan dibanding dulu sampai test interview untuk mendapatkan beasiswa pelatihan ini. Alhamdulillah meski tetap ada saja hambatan yang saya terima, anggap saja ujian akhir .hahaha. lebih seru memang saat berangkat saya ketinggalan DAMRI yang ke Bandara, telpon teman kesana kemari yang punya mobil, tidak ketinggalan juga telepon travel, tapi pas sedang bingung akan menggunakan jasa travel yang terbilang mahal akhirnya DAMRI nya lewat, teman saya mengejarnya dan dapatlah si DAMRI hahaha Alhamdulillah. Bayangkan jika harus naik travel yang 10 kali lipat dari DAMRI…wekwewwww…..


Mimpi yang dibangun dengan cinta harus kita amalkan dengan cinta juga , karena tidak semua bisa  punya kesempatan berharga seperti ini dari Sang Kuasa. Ketika saya mendapatkan email pemberitahuan peraturan dan jadwal dari Xiamen University, saya merasa tidak ada orang dari Indonesia selain saya, agak pesimis memang tapi dikuatkan kembali bahwa semua manusia adalah sama. Sampai di bandara Xiamen saya tidak melihat spanduk dari Xiamen University, bingung akhirnya saya memilih duduk di dekat pintu tunggu. Sambil nunggu saya bermaksud mengirimkan email kepada panitia, belum sempat saya tekan send laoshi nya datang dan minta maaf karena terlambat. Hehehe meiguanxi :).


Hari – hari berikutnya saya lalui dengan suka cita, Alhamdulillah biarpun muslim sendirian tapi kami bisa berbaur dan mereka juga banyak membantu saya terutama dalam hal makan, mereka banyak mengalah untuk saya ketika makan keluar untuk berusaha makan yang bisa saya makan. Hehe…selain perbedaan keyakinan yang kerap kali mereka tanyakan adalah kerudung yang memang menjadi identitas seorang muslim, mereka selalu bertanya “kenapa kamu pakai pakaian ini, kenapa pakai kerudung disini sangat panas Bai?”   satu, dua, tiga orang bertanya seperti itu saya selalu menjawab “ iya, saya muslim wajib memakai seperti ini” . tapi sepertinya mereka tidak puas dengan jawaban saya, mereka bilang banyak orang muslim yang tidaak pakai kerudung, mereka juga bilang banyak orang-orang arab yang pakai pakaian tertutup jika berkunjung ke negeri orang mereka membuka kerudungnya. Wallahu’alam. Saya hanya bisa senyum karena memang kenyataannya seperti itu mungkin ada.


Teman – teman saya disini lebih banyak dari Eropa yaitu Itali, Belanda dan Jerman, ada juga dari Amerika, New Zealand, Nigeria, Korea, dan Jepang. Semuanya adalah non muslim. Saya bukanlah orang yang pandai berdiplomasi karena saya merasa ilmu agama saya pun masih seujung kuku. Sedangkan menjelaskan keyakinan adalah hal yang tidak mudah, saya tetap berusaha mengerti dengan pemikiran mereka yang menganggap saya aneh, cuaca panas pakai kerudung, pakaian tertutup hahaha memang sangat panas sekali. Tapi saya tetap berusaha menjadi muslim yang baik dengan bersikap baik kepada sesama manusia. Karena saya tahu Nabi Muhammad SAW dikirim ke dunia untuk menyempurnakan akhlak manusia. Jadi bersikaplah  yang baik karena itu adalah harapan serta tujuan nabi besar kita dikirim untuk kita. Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepadanya.


Seminggu kami bersama, rupanya mereka belum puas dengan jawaban saya waktu itu, setelah kami pulang dari kampus kami menghabiskan waktu bercerita dan ngobrol di ruang TV  dan mereka bertanya lagi “ Bai, ini kan musim panas cuacanya sangat panas kamu kenapa pakai kerudung dan baju tertutup seperti ini?”. Kadang saya bosan jawabnya Astagfirullah…hahaha.. tapi saya berusaha mengerti karena memang mereka bukan muslim. Tentu saja saya kesulitan menjelaskannya, tidak mungkin saya menjawab seperti kepada orang muslim karena mereka hanya akan menerima yang mereka anggap logis. Akhirnya saya bertanya kepada mereka “ kalian jika mencintai seseorang atau apalah itu pasti kalian akan berbuat apapun yang diminta atau disenanginya? Iya kan? Bahkan rela mati untuknya? Iya kan? “, mereka menjawab “iya” sambil menganggukan kepala “ Nah… begitu juga dengan saya, saya mencintai Tuhan saya, jadi saya melakukan apa yang diperintahkanNya walaupun saya harus kepanasan dan kesulitan seperti yang kalian bilang”  Jawab saya :). Akhirnya mereka menjawab lagi “ oohhh oke kami mengerti “ :) . Hehe….jawaban yang logis menurut mereka.

 
Setelah itu mereka tak pernah bertanya lagi kenapa dan kenapa, bahkan saat saya sholat pun mereka sudah paham bahwa perwujudan seorang muslim yang mencintai Tuhannya adalah dengan cara seperti ini, melakukan perintahNya. Bahkan mereka selalu memprioritaskan saya jika makan di luar, harus makan makanan yang halal dan mereka menyetujuinya. Seorang muslim dalam minoritas ternyata bisa menjadi orang yang sangat dihargai oleh mereka. Bahkan ketika saya berulang tahun mereka mengucapkan selamat dan yang biasanya tidak makan di kantin halal pun ikut makan dengan saya katanya ini hari special untuk saya. hahaha .   Alhamdulillah bangga rasanya menjadi muslim :). Dimanapun kita berada berbuat baiklah kepada sesama karena Islam tidak mengajarkan kita untuk saling mencela dan meremehkan orang lain. Inshaallah berkah untuk kita. Aamiin :)
Semoga teman- teman muslim lainnya bangga menjadi seorang muslim :)


Ada banyak Cinta yang akhirnya saya dapatkan yaitu,bisa mewujudkan impian,  menuntut ilmu ke negeri china, berlibur di musim panas, serta mengenalkan islam kepada mereka dengan cinta bahwa islam tidak seperti yang dipikirkan terkait dengan kekerasan terorisme, serta mengenalkan kerudung atau hijab adalah identitas muslim bukti cinta kita kepada islam dan Allah yang bukan hanya sekedar hiasan. Serta mendapatkan cinta dari teman – teman selama belajar dan tinggal disana tentu saja berkat rahmat dan  cintaNYA.
Bermimpilah setinggi tingginya , Inshaallah akan ada jawabannya jika kita yakin akan kuasaNYA yang tak terbatas. Terima kasih untuk teman – teman semua. Terima kasih untuk orang tua saya tercinta inilah wujud dari harapan, doa  dan mimpi yang penuh dengan keyakinan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan Rahman RahimNya untuk abah dan emak disana. Aamiin. Salam Rindu dari anak-anakmu disini :) (Allahumagfirlahumaa warhamhumaa waafiihumaa wafuanhumaa) Aaamin ya Rabbal alamiin.


Ya, Jangan Pernah remehkan impian, walau setinggi apapun. Allah sungguh Maha Mendengar !


Sekian dan terima kasih. :)
  
千爱在熊猫的国家。


在厦门大学。在厦门大学。

Kata Penyemangatku

Entah ini karya siapa yang pasti ini menjadi penyemangatku.

"Jika kau merasa lelah & tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia - sia,
 Allah tahu betapa keras engkau telah berusaha.
Ketika kau telah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa perih,
 Allah telah menghitung air matamu.
Ketika kau fikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu & waktu serasa berjalan begitu saja,
Allah menunggu bersamamu.
Ketika kau berfikir bahwa kau telah mencoba segalanya & tak tahu harus berbuat apa lagi,
 Allah punya jawabannya.
Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal & kau merasa tertekan
 Allah bisa menenangkanmu.
Ketika kau merasa sendirian & teman - temanmu terlalu sibuk walau hanya untuk menelepon
Allah selalu berada di sampingmu.
Ketika kau mendambakan cinta sejati yang tak kunjung datang
Allah mempunyai cinta & kasih yang lebih besar dari segalanya & Dia telah menciptakan seseorang yang akan menjadi pasangan hidupmu kelak.
Ketika kau merasa bahwa kau mencintai seseorang, namun kau tahu cintamu tak terbalas
Allah tahu apa yang ada di depanmu & Dia sedang mempersiapkan segala yang terbaik untukmu.
Ketika kau measa telah dikhianati & dikecewakan Allah bisa menyembuhkan lukamu & membuatmu tersenyum.
Jika tiba - tiba kau dapat melihat secercah harapan & cita - cita
Allah sedang berbisik kepadamu.
Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi & mimpi untuk digenapi
Allah telah membuka matamu & memanggil namamu.
Ketika sesuatu yang indah terjadi & kau dipenuhi ketakjuban
Allah telah tersenyum kepadamu.
Ketika segala sesuatu berjalan lancar & kau merasa banyak yang harus kau syukuri
Allah telah memberkahimu".
# Ingatlah.....dimanapun kau berada & kemanapun kau pergi.....Allah selalu bersamamu....#
SEMANGAT !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 加油 !!!!
#cptdk#



16 Februari 2013 pukul 17:37

我爱妈妈

magrib ini mendung, penuh kabut berwarna gelap. tidak lama kemudian rintik gerimis melengkapi malam ini.
hatiku bergetar tak biasanya ketika menyentuh kitab suciku,sebelumnya  aku tak pernah sesendu ini ketika membacanya.
ku usap mataku yang selalu melihat segalanya yang Allah ciptakan bahkan yang Allah larang pun. tapi kali ini air mataku  benar - benar mengalir.
kemahiranku melihat, aku yang bisa membaca, aku tidak buta huruf  ya Allah... aku tak pernah sadar saat emakku dulu begitu gigih membaca ayat - ayat suciMU berusaha mengeja huruf demi huruf, ayat demi ayat dengan meminta bantuan aku anaknya, karena emak buta huruf. ..... bukan hanya aku teringat orangtuaku malam ini tapi aku teringat kegigihannya belajar dan belajar sampai akhir hayatnya emak masih terus belajar mengeja.
aku tergugu karena aku tidak buta huruf seperti emakku, tapi aku adalah salah satu orang dari sekian banyak orang yang melek huruf tapi tak bisa memanfaatkan mata dan pemahaman serta ilmu melek aksara  dengan baik...emak yang buta huruf saja mau dan selalu berusaha mengeja ayat ayat suci, kalam Illahi.
aku yang melek segalanya tak mampu sehebat usaha emak. sebegitu sulitkah bagi aku yang melek aksara untuk membaca ayat -ayat suci tanpa harus mengeja seperti emak ???
tidak ! aku bisa seperti emak , dia emakku, selalu dihatiku, penyemangatku meski sudah tak bersamaku . . . .

我爱妈妈

MARI MANFAATKAN MATA, ILMU DAN WAKTU KITA SEBAIK - BAIKNYA, KARENA AZAL TAK PERNAH NGARET !       
19 November 2012 pukul 20:20

Hadiah Paling Indah


      Hai ... nama saya Babay (xiaobai), asli Indonesia. Dari dulu saya suka berangan - angan, dengan otak yang Allah berikan pada saya. saya tahu bukan cuma saya yang senang berkhayal, saya yakin semua orang pasti pernah bermimpi atau hanya sebersit lamunan barangkali. hehehe...

      hidup saya penuh dengan impian yang tinggi. Bukan satu, dua, tiga orang menertawakan saya, tetapi saya tidak pernah perduli, karena saya yakin Allah Maha Mendengar. mungkin bagi sebagian orang yang hidup berlebih ini adalah suatu hal yang biasa, tetapi untuk saya ini adalah anugerah terindah untuk saya.

     sekitar 2 tahun yang lalu saya berusaha membuat dokumen yang saya anggap penting untuk mencapai mimpi saya. yach...saya tahu itu mimpi, tapi saya berusaha untuk menjadikannya nyata. hahahaha....PD !!!

     Pagi itu saya ditemani teman kakak sepupu saya, Abi namanya menuju kantor kecamatan. disana saya memperpanjang KTP dan KK yang hampir habismasa berlakunya. tidak terlalu rumit prosesnya, mungkin ini karena petugasnya kerabat teman saya. hehe...#lagi beruntung.com#

     Seminggu kemudian saya datang lagi ke kantor kecamatan mengambil dokumen yang telah selesai. tetapi saya tidak langsung pulang, saya pergi kekantor sebelahnya tepat disebelah kiri dari arah barat kantor kecamatan tersebut yaitu kantor imigrasi.

    disana saya menanyakan persyaratan apa saj yang dibutuhkan untuk membuat pasport. Pertama kalinya mengurus dokumen sendiri, tidak mudah memang. belum lagi petugasnya kurang ramah (jutex abissssssss). tapi tak apa, untuk proses pembelajaran (nenangi dewex). Banyak persyaratannya seperti KTP, KK, AKTA KELAHIRAN, AKTA PERNIKAHAN ORANG TUA, SURAT DARI LEMBAGA TERTENTU, PAS FOTO DAN UANG tentu saja. karena persyaratan yang diminta belum lengkap akhirnya saya pulang dengan membawa formulir dan dokumen lainnya.

    Setibanya di rumah, saya berusaha melengkapi dokumen - dokumen yang diminta, tetapi ada satu yang tidak bisa saya penuhi. Terbersit pesimis saya untuk lanjut, tetapi Allah tidak menciptakan saya manusia setengah - setengah.hahahaha .....orang tua saya tidak punya AKTE PERNIKAHAN.Eittttzzzzzz tunggu dulu...bukan orang tua saya nikah dibawah tangan ya....memang katanya zaman orang tua saya menikah di kampung saya tidak membutuhkan AKTE tsb, karena hampir semua orang tua seusia pernikahan orang tua saya tidak punya akte. saya yang sedang bingung harus berfikir keras bahkan memutar otak saya. saking pusingnya saya sempat ngomel pada orang tua saya, tapi ya namanya orang tua tetaplah harus dihormati, meskipun saya menghadapi jalan buntu....:( hiks...

    akhirnya saya menemui pak RW, meminta bantuan beliau untuk mengurus dokumen (pembuatan pasport) karena besok saya harus kuliah.

    sepulang saya kuliah ternyata dokumen saya dikembalikan. KAWAN DI-KEM-BA-LI-KAN !! WHAT HAPPEN???????????????

Kembali saya harus memejamkan mata dan menghembuskan nafas dari mulut. huffffffffttttttttt....CAPEK DWEHHHHH....HEUU....

Keesokan harinya saya kembali kekantor imigrasi bersama teman saya Hadi. disana kembali saya harus mengucap istighfar. maaf bukan maksud saya ingin menjelekan petugas kantor imigrasi didaerah saya tetapi kenyataan memang seperti itu "PANDANG BULU" Booooo.....dalam hati saya mengumpat  "makan itu seragam!!" akakakak....tahu kenapa?? karena teman saya memakai seragam dinas, makanya kami dihormati. wex...

   saya menanyakan lagi kelengkapan dokumen saya dan alhasil saya harus kembali melengkapi persyaratan yang diminta. saya disuruh minta surat rekomendasi dari kampus dan surat persetujuan orang tua.Okok...hari itu juga saya kekampus meminta surat rekomendasi dari kampus.

    minggu berikutnya saya kembali menyerahkan dokumen - dokumen yang diminta dan saya diminta kembali minggu depan (masa penyeselaian 5 hari kerja). OK !

Seminggu kemudian saya datang pagi - pagi menunggu panggilan.hahaha dah kayak ngelamar kerja za...menunggu bukan hal yang menyenangkan. ngantuk, jenuh, kesal dan sebal menjadi satu. kantor ini sedang tidak ramai lho..Ampun dach... sampai - sampai bapak keturunan Tionghoa harus naik darah karena merasa tidak dilayani dengan baik. saya yang merasakan hal yang sama hanya nyengir  melihat petugas kena semprot..heu...akakakak..memang pantas mendapatkan itu. umpat saya "syukurin!!" wex.... 1 jam, 2 jam, 3 jam..teng...teng...istirahat....masih menunggu. setelah istirahat giliran anak- anak si bapak dipanggil untuk wawancara, cap jari dan foto. setelah selesai, ada sekelompok orang yang baru datang dan hebat mereka langsung dilayani kawan...!! dan ternyata memang kencang duitnya...hahaha....giliran saya dipanggil untuk wawancara, capjari dan foto. pada saat itu saya teringat seperti pernah menyimpan uang di map, setelah saya cari ternyata tidak ada. nasib....nasib...setelah semuanya selesai saya keluar dan membayar biayanya. Alhamdulillah selesai juga.Tahap 1 selesai....hehehe...Desember, 2009.

    setelah saya punya pasport rencana saya adalah mencapai mimpi otomatis saya harus menabung donk. Tahun berikutnya masih dengan mimpi yang tinggi. dengan penuh harapan tahun ini bisa mencapai mimpi dengan tabungan yang saya anggap cukup. tepatnya tahun 2010 meski kegiatan kuliah sedang padat. belum lagi urusan kerjaan yang memang pada saat itu saya bekerja pada 2 sekolah. ya begitulah namanya juga KULI. HAHAHA...persiapan sudah matang, pasport sudah punya, uang insyaallah ada.

    seiring harapan yang saya punya saya benar - benar optimis tetapi ternyata Allah berkehendak lain. Allah memanggil abah saya pada tahun itu. bukan hanya hidup saya yang tidak menentu, bahkan harapan saya pun kandas. segala yang saya punya habis tak bersisa. begitulah Allah Maha Segalanya. Abah memang sudah tidak membiayai sekolah saya sejak SMP karena saya sudah bekerja sambil sekolah. tetapi biaya separuh adik - adik saya dan  kebutuhan pangan abah yang tanggung. namun setelah Allah memanggil  beliau tak ada lagi harapan keluarga selain saya. ini adalah cobaan yang besar untuk saya dan saya yakin siapapun akan merasakan hal yang sama seperti saya jika berada pada posisi saya. Innalillahiwainnailihiraajiun. hanya itu yang bisa saya ucapkan dan mengingatkan saya bahwa segalanya hanya milikNYA dan akan kembali padaNYA.

    Setelah peristiwa itu saya sudah tidak terlalu berharap bisa mewujudkan impian saya. karena saya fikir hidup saya sudah susah, cari makan za susah, menabung sulit apalagi saya harus wujudkan mimpi saya...hahaha.."ini mimpi saya". masih saja hati kecil saya terselip kata - kata itu.hee

    1 tahun kemudian, tahun 2011 saya mendapat undangan DIKLAT 3 minggu di Djogja. tetapi pada saat surat sampai disekolah, saya tidak diizinkan berangkat. sangat disayangkan....sedih dan kecewa, mungkin karena Ibu terlalu sayang pada saya..haaaaaaaa....saya memang sempat berdoa agar Allah memberikan saya extra sabar dan saya yakin Allah akan menggantikan yang lebih indah. 3 hari kemudian teman saya mbk. Muslimaini memberikan informasi DIKLAT Hanban dan memberikan alamatnya. dan saya menaftarkan diri. lama juga prosesnya saya fikir saya tidak diterima. setelah 2 bulan kemudian saya mendapat email dari kongzi xueyuan Universitas AL-Azhar Indonesia meminta saya datang. 1 minggu kemudian saya datang ke jakarta dengan modal tanya - tanya (maklum saya buta daerah kebayoran) haha...

sampai disana saya ditanya- tanya kayak semacam interview gitu lah. setelah selesai saya diminta sering- sering buka email karena akan ada email berikutnya.

    1 minggu kemudian saya mendapat email dari liuyuan menjelaskan bahwa saya disetujui dan saya diminta menunggu email berikutnya. ya menunggu dan menunggu hehe... email berikutnya berisi informasi kelas dan permohonan persetujuan. setelah saya membalas dan menyetujuinya kemudian saya kembali menerima email yang berisi undangan dan pemberitahuan agar segera mengurus visa. "Ya Allah jika ini rizkiku, aku pasti berangkat " itu ucapan bathin saya karena pada waktu itu saya dalam kondisi tidak punya uang. tak ada persiapan karena saya fikir saya tidak diterima sebelumnya. saya punya uang hanya cukup untuk mengurus visa. entahlah tak tahu haruis bagaimana. Subhanallah.....

     dengan modal nekad saya berangkat ke kuningan jakarta masih dengan modal tanya- tanya juga karena saya belum pernah menginjak daerah kuningan untuk mengurus visa. yach cukup jauh hingga harus transit beberapa kali di stasiun busway...setelah sampai saya salah, harusnya saya ke visa center bukan ke kedubesnya.hehe  jadi saya harus jalan sekitar 5 menit menuju ke visa center. stelah sampai alhamdulillah petugasnya baik - abaik booooo...ramah - ramah..saya senang sekali..hahaha...

    setelah mengisi formulir dan melengkapi dokumen seperti pasport, foto, dan surat undangan saya di minta kembali 1 minggu kemudian...pulang dari jakarta saya turun di rawu disana saya bertemu dengan laoshi saya dan beliau menanyakan saya, saya pun menjawab dan saya menanyakan kabar gong-gong..beliau menjawab gong- gong sehat dan menawarkan saya untuk datang bersama menemui gong - gong esok hari.

     keesokan harinya saya datang dan masyaallah gong - gong memberikan hadiah untuk bekal saya ke beijing..beliau bangga..dan saya tak tahu harus bilang apa..terharu dengan hadiahnya yang tidak sedikit..semoga Allah membalasnya. laoshi meminta saya datang kerumahnya sebelum saya berangkat.

     seminggu setelah saya mengurus visa, saya kembali ke visa center untuk mengambil dan membayar biaya visa saya. setelah beres saya mampir ke mangga dua untuk membeli peralatan winter yang harus saya bawa. tentu saja uangnya hadiah dari gong - gong kemarin. dan ternyata memang tidak murah ..hahahaha....setelah saya dapatkan semua keperluannya saya pulang.

     keesokan harinya saya menemui lapshi dan subhanallah laoshi telah mempersiapkan segala sesuatu untuk saya, mulai dari tas pasport, keperluan mandi, makanan, obat - obatan dsb. selain hal - hal itu laoshi juga memberikan saya uang yuan sebesar 200 kuai/ yuan. setelah itu shufu menanyakan keberangkatan saya dari rumah ke bandara..kemudian laoshi dan shufu mengantar saya ke travle untuk memesan mobil ke bandara dan meberikan uang sebesar Rp.200.000 untuk ongkos PP Ke dan dari bandara. selain mereka ada juga teh Ai dan kakak sepupu saya yang memberikan ongkos untuk saya, dan itu berharga untuk saya. entahlah saya harus bagaimana membalasnya, rasanya tak kan pernah terbalaskan..henduo xie - xie..terima kasih banyak semuanya.

     hari minggu sore saya berangkat ke bandara dan janjian bertemu disana dengan teman saya Naomi, meski belum tahu wajahnya..hahaha..dan Naomi memberikan nope Yanni teman 1 tiket juga dengan kami. Dan saya bertemu dengan mereka di bandara. ini adalah pertama kalinya saya akan meninggalkan tanah air saya atas doa emak saya, keluarga, serta teman - teman dan orang - orang yang berjasa pada saya terima kasih ya...

    beruntung selalu ada KasihNYA, saya yang belum punya pengalaman chek in diberikan kemudahan lewat Om-nya Naomi.makasih ya Om serta teman - teman yang lain (Naomi, Michelle, Yanni, Silvi, Merry, Juli dan Jeffery). kami berangkat pada waktu penerbangan 11:55 PM waktu Indonesia. tersungging senyumku dan alunan syukur saya pada Allah...Terima kasih ya Allah... :)

    selama di pesawat kenyamanan kami dapatkan dari para petugasnya 7 jam lamanya akhirnya kami tiba di bandara Beijing.wahhhh bagus sekali...kami bergegas menuju jemputan dan setelah melihat lambang Hanban kami menghampirinya tetapi nama saya tidak ada pada list nama yang ditangan laoshi tersebut....Astaghfirullah...saya benar - benar panik, selain saya ada juga yang tidak terdaftar disana yaitu Naomi teman seperjalanan saya dan fang - fang...kami tak tahu harus bagaimana, setelah saya memperlihatkan form milik saya, akhirnya kami bertiga disuruh ke hotel vienna naik taxi, laoshi itu bilang nanti uangnya diganti.

     kami yang tak tahu harus bagaimana, dan bingung apakah nama - nama kami terdapat disana atau tidak kami tidak tahu. 1 jam lamanya perjalanan dari bandara ke hotel vienna...ohhh ini adalah perjalanan saya dan Naomi ke Beijing pertama kali dan beruntung Allah memberikan petunjuk lewat Fang - fang yang lebih mahir bahasanya, mabok saya. setelah sampai hotel kami chek in dan istirahat. setelah istirahat kami ke bawah dan bertemu dengan panitia Hanban. kami ditanyai nama  masing - masing dan beliau hafal nama saya yang berarti saya ada pada kelas ini.hehe..tetapi kami masih khawatir Naomi dan Fang - fang ada atau tidak. kami diminta kembali ke kamar dan akan dihubungi lagi. 10 menit kemudian panitia tadi menghampiri kamar fang - fang, kebetulan kami bertiga juga sedang disana. dan ternyata nama Naomi juga ada pada kelas ini tetapi Fang - fang tidak tercantum disisni. jadi Fang - fang harus berangkat lagi menuju Beijing Daxue. pertemuan dengan fang - fang yang singkat menymbuhkan rasa kangen pada kami berdua. semoga dapat berjumpa kembali.

    setelah itu kami berdua saya dan Naomi kembali kekamar dan diminta turun pada pukul 13:30 PM. tetapi sebelum itu kami di telpon dan diminta turun kebawah untuk ikut makan di restauran bebek panggang Beijing (B.Kaoya). kami bertemu dengan peserta dari Sudan dan setelah itu berdatangan teman - teman yang lain dari beberapa negara. ahhh menyenangkan....

     hari - hari berikutnya kami lalui dengan penuh suka cita, bagaimana tidak???kami di sini di jamu sebaik mungkin oleh panitia. hari - harinya belajar, sharing, dan berlatih mengajar dengan baik...akakakakak.....

mengenal budaya disana, karakternya dan bahasanya serta masih banyak lagi yabg lainnya. terima ksih juga untuk teman - teman yang lain khususnya dari Indonesia I LOVE YOU ALL...dan dari sudan, italy, canada, malaysia, singapore, china, rusia, kyrzkystan, UK, USA, Ukraina, australia dll...

ketahuilah dengan menjejakkan langkah ke negara lain itu akan membuat kita semakin cinta dan bangga dengan negara sendiri. AKU CINTA INDONESIA.

Setelah selesai kami pulang dengan penuh harapan bisa kembali lagi ...amiennnnnnnnn.....

ini adalah hadiah paling indah dari Allah pada akhir tahun 2011 ini...

Terima kasih Ya Allah....

segala sesuatu dari MU selalu terbaik untuk hambaMU.





jangan pernah remehkan impian , walau setinggi apapun. Allah sungguh Maha Mendengar.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH... :)            



 winter in beijing...zai waiguoyu daxue...




winter in beijing...北京外国语大学...